Jariku jembatan

Jariku jembatan putus.
Kata-kata ini sebenarnya punya mimpi ke negeri seberang: Berbaring santai di kertas abu-abu mulus, bersanding kata-kata yang lebih dulu punya status. Dipandangi, digemasi, disenyumi, dan oleh wisatawan kuliner kata bisa dibilang maknyus.
Apalagi kalau bisa berbadan kekar sampai ukuran 48 pixel. Waktu dijadikan headline, pasti bisa kelihatan bagus.

Namun jariku jembatan kusut.
Berenang menyeberang pun tenggelam.
Yang paling kelam, hati yang ikut menyelam.

Karena jariku jembatan semut.
Karena hari-hariku, hanya bersemangat selimut.

.

.

(Februari 2010)

3 Responses

  1. selimut di surabaya hargana berapa yah?emang surabaya ndak panas gitu kok masih berselimut ria?!!
    wahh..,kedinginan karena kebanyakan eslomen neh..hemuhemuhemu
    SEMANGAT kapanpun,dimanapun,siapapun,hari apapun,dengan keadaan bagaimanapun…keep SMile (gt kan?)


    SEGAR kapanpun, dimanapun, siapapun, hari apapun, dengan keadaan bagaimanapun…

  2. CHEER UP…!!!!

    SMANGAAADH….!!!

    😀

    **Bwa pom-pom mode: on

  3. Buka hatimu dan pandanglah warna sanguin dunia,
    Semangatmu ada, bersandar padanya
    Seperti pagi yang merindukan embun,
    Seperti bulan yang menunggu bintang.

    Seperti lemon yang menunggu diperas …

Leave a comment