Malam ini puisi sedang bernyanyi.
Tidak seperti biasanya, suaranya merdu sekali.
Mungkin karena para cengkerik yang sembunyi di balik jerami,
katak-katak berlompatan di kali,
atau sinar rembulan yang putih menyoroti.
Sedangkan penyair mencoba membuatnya abadi.
Lebih abadi dari panci yang dia tanam kembali.
(2009)
“tak ada yang abadi di dunia ini, kuharap kekecewaan juga tak abadi”
tapi lupa tuh kutip darimana
masih suka main sama anak katak nih?
ck ck ck…setia kan abadi