Janji sepanjang jalan

May 1, 2010 - 3 Responses

Anak ingusan sedang sibuk mengusap ingus di pinggir jalan.
Putri ingusan sedang ribut mencari tisu yang jatuh di tengah jalan.

Tangan dan tisu saling berpapasan.

Jadilah dua makhluk ingusan berjalan
saling mengisak ingus sang pasangan
di sepanjang jalan.

(Mei 2010)

360 derajat

April 30, 2010 - Leave a Response

Seringkali aku ingin loncat, bahkan salto 360 derajat. Tapi apa daya, ingusku tak bisa mengikuti gerakanku karena terlalu berat.

Hingga pada akhirnya aku naik elevator: Dan kakiku pun berkarat.
Takut. Aku tak ingin dia disunat!

(April 2010)

Aku apa adanya

April 29, 2010 - 2 Responses

Kalau kau tahu apa yang dilihat orang pada diriku adalah kristal, sebenarnya itu hanyalah ingus yang mengental.

(April 2010)

Jariku jembatan

February 1, 2010 - 3 Responses

Jariku jembatan putus.
Kata-kata ini sebenarnya punya mimpi ke negeri seberang: Berbaring santai di kertas abu-abu mulus, bersanding kata-kata yang lebih dulu punya status. Dipandangi, digemasi, disenyumi, dan oleh wisatawan kuliner kata bisa dibilang maknyus.
Apalagi kalau bisa berbadan kekar sampai ukuran 48 pixel. Waktu dijadikan headline, pasti bisa kelihatan bagus.

Namun jariku jembatan kusut.
Berenang menyeberang pun tenggelam.
Yang paling kelam, hati yang ikut menyelam.

Karena jariku jembatan semut.
Karena hari-hariku, hanya bersemangat selimut.

.

.

(Februari 2010)

Dek

October 30, 2009 - 18 Responses

Sunflower

Dek,
makanan yang kau suapkan ke dalam mulutku kemarin tanpa kusadari sekarang sudah tumbuh mekar menjadi bunga matahari indah yang kini kuletakkan dalam pot di taman depan halaman rumah.

Bunga matahari itu begitu cantiknya hingga taman depan pun sekarang bersinar dengan terangnya. Dan hati begitu bergidik takut melihat matahari yang bersanding dengannya pun kalah dalam hal benderangnya.

Dan adalah kuku lentikmu yang selalu menjadi kunang-kunang yang menerangi bunga itu saat malam hari karena selalu kutanam dan kusimpan di saat dia pecah atau saat dia patah.

Tapi dek,
Aku tak tahu apakah bunga itu akan tetap bisa bertahan ketika suatu saat nanti dia tahu kalau tanah halaman ini sebenarnya sudah terlalu pecah-pecah karena oleh banyak orang, halaman ini sudah terlanjur disewa.

.

.

(Oktober 2009)